Masyarakat Karo mengenal penanggalan hari dan bulan serta pembagian waktu siang dan malam hari. Satu bulan dibagi dalam 30 hari dan satu tahun dibagi dalam 12 bulan dan masing-masing ada namanya. Adapun nama-nama hari dalam satu bulan adalah sebagai berikut :
1. Aditia
2. Suma Pultak
3. Nggara
4. Budaha
5. Beraspati pultak
6. Cukera enem berugi
7. Belah naik
8. Aditia baik
9. Sumana siwah
10.Nggara sepuluh
11.Budaha ngadep
12.Beras pati tangkep
13.Cukera dudu
14.Belah Purnama
15.Tula
16.Suma cepik
17.Nggara enggo tula
18.Budaha Gok
19.Beras pati sepuluh siwah
20.Cukera dua puluh
21.Belah turun
22.Aditia turun
23.Suma
24.Nggara simbelin
25.Budaha medem
26.Beras pati medem
27.Cukera mate
28.Mate bulan
29.Dalan bulan
30.Samis
Adapun jumlah bulan untuk satu tahun dihitung dengan dua belas.
Nama-nama bulan dan hewan atau benda apa yang bersmaan dengan bulan itu adalah sebagai berikut :
1. Sipaka sada ( kambing )
2. Sipaka dua ( lampu )
3. Sipaka telu ( gaya = cacing )
4. Sipaka empat ( kodok )
5. Sipaka lima ( arimo = harimau )
6. Sipaka enem ( kuliki = elang )
7. Sipaka pitu ( kayu )
8. Sipaka waluh ( tambak = kolam)
9. Sipaka siwah ( gayo = kepiting )
10.Sipaka sepuluh ( baluat )
11.Sipaka sepuluh sada ( batu )
12.Sipaka sepuluh dua (nurung = ikan)
Pembagian waktu dalam sehari atau waktu siang hari dibagi menjadi 5 waktu :
1. Erpagi – pagi ( 06.00 – 09.00 )
2. Pengului (09.00 – 11.00 )
3. Ciger (11.00 - 13.00 )
4. Linge (13.00 - 15.00 )
5. Karaben ( 15.00 – 18.00 )
Untuk malam hari dikenal istilah :
1. Erkata pepet ( 18.00 – 19.00 )
2. Elahman ( 19.00 - 24.00 )
3. Tengah berngi ( 24.00 - 01.00 )
4. Tekuak manok sekali ( 03.00 – 04.00 )
5. Tekuak manok pedua kaliken ( 04.00 – 06.00 )
Masyarakat Karo juga mengenal mata angin atau disebut “ Penjuru bumi “ dan dibagi delapan, sama dengan mata angin yang kita kenal selama ini, yaitu :
1. Pustima – Barat
2. Purba – Timur
3. Utara – Utara
4. Daksina – Selatan
5. Mangabia – Barat Laut
6. Aguni – Tenggara
7. Iresen – Timur Laut
8. Nariti – Barat Daya
Aksara Karo
Huruf (aksara) kari terdiri atas 21 huruf induk utama ditambah sisipan “ Ketelengan “ dan lain-lain. Aksara Karo ini digunakan untuk menuliskan bahan ramuan obat, mantra ilmu-ilmu gaib , ilmu tenun dan cerita-cerita. Umumnya tulisan itu dibuat pada kulit kayu, bambu dan tulang hewan. Jadi induk huruf terdiri dari dua huruf pada tulisan dan bunyi latin. Huruf –huruf Karo semuanya berbunyi akhir dengan “a”, kecuali pada induk “i” dan “u” .
Refrensi :
- http://silima-merga.blogspot.com/2011/05/sistem-pengetahuan-suku-karo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar